Pesatnya perkembangan dunia finansial di Indonesia membuat masyarakat yang tadinya kurang aware dan tidak tertarik terhadap dunia finansial dan investasi, sekarang sebaliknya. Layanan keuangan dalam finansial merupakan tulang punggung ekonomi yang memungkinkan masyarakat untuk dapat menabung ataupun berinvestasi. Namun, ada juga beberapa dari kita yang tidak memiliki akses layanan keuangan yang dasar sehingga menghambat tumbuhnya ekonomi.
Bank dunia telah memberikan pujian kepada Indonesia, karena
memberikan kemajuan yang cukup signifikan untuk membawa masyarakatnya ke dalam
sistem keuangan formal yang dalam 3 tahun terakhir hampir 50% orang di
Indonesia sekarang memiliki rekening bank Tentunya ini mencerminkan titik balik
dalam jalur meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Geliat inklusi keuangan di Indonesia juga menarik perhatian dari
sebuah perusahaan audit, pajak, dan konsultasi internasional yaitu KPMG yang
beroperasi di 153 negara dan memiliki kurang lebih 207.000 orang pekerja di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia KPMG Indonesia adalah salah satu praktisi
terbesar di negara ini, dengan memberikan layanan kepada para perusahaan
multinasional, perusahaan patungan, maupun perusahaan domestik di berbagai
sektor bisnis.
KPMG Indonesia menyoroti sektor lending di Indonesia yang
terutama didorong oleh pertumbuhan Startup Peer-to-Peer
(P2P) Lending yang tumbuh dengan
signifikan.
Perlu diketahui bahwa, peluang besar untuk platform Peer-to-Peer (P2P) Lending didukung oleh
konektivitas internet di Indonesia yang semakin baik. Baik itu pemberi
pinjaman atau peminjam bisa dengan mudah melakukan transaksi melalui platform Peer-to-Peer (P2P) Lending karena bisa dilakukan secara online. Selain itu, ada
sebanyak 200 platform P2P lending di
Indonesia, 88 diantaranya sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). KPMG
mengungkapkan 10 platform terbaik yang dinilai memenuhi beberapa kriteria KPMG,
seperti yang akan dijelaskan di bawah.
10
Besar Platform dalam The Fintech Edge!
Seperti yang sudah disebutkan diatas dalam Fintech Edge, dari 88
platform lokal yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat 10
platform yang pertumbuhannya cukup signifikan dalam beberapa aspek, melalui
metode penilaian internal ditambah dengan standar dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dengan mekanisme penilaian:
1.
Manajemen Risiko
2.
Transparansi
3. Tingkat
Layanan
Sementara, untuk suku bunga tidak dimasukkan dalam penilaian,
karena memiliki korelasi langsung dengan risiko pemberi pinjaman.
Sektor Peer-to-Peer
(P2P) Lending ini memang bisa
dikatakan masih dalam tahap pertumbuhan, tetapi nyatanya beberapa tahun belakangan
P2P Lending berkembang sangat pesat. Karena itu, pemerintah melalui OJK telah
mengaturnya melalui POJK 77/POJK.01/2016 bahwa setiap pemberi pinjaman dan
peminjam wajib memiliki rekening bank, dengan pengecualian pinjaman kelompok.
Berikut
Top 10 Platform Peer-to-Peer (P2P) Lending
1.
Akseleran (PT Akseleran Keuangan
Inklusif Indonesia)
2.
Amartha (PT Amartha Mikro Fintek)
3.
CROWDE (PT CROWDE Membangun Bangsa)
4.
Crowdo (PT Mediator Komunitas
Indonesia)
5.
Danamas (PT Pasar Dana Pinjaman)
6.
Gradana (PT Gradana Teknoruci
Indonesia)
7.
Investree (PT Investree Radhika
Jaya)
8.
Koinworks (PT Lunaria Annua
Teknologi)
9.
Mekar (PT Mekar Investama
Sampoerna)
10. Modalku
(PT Mitrausaha Indonesia Group)
Untuk kamu yang ingin mulai melakukan pendanaan atau mengajukan
pinjaman, top 10 platform P2P Lending versi KPMG The Fintech Edge bisa jadi
pilihan kamu. Tetapi jika kamu ingin memiliki pendanaan yang mudah, aman, dan
menguntungkan atau ingin mendapatkan pinjaman yang memiliki bunga kompetitif,
prosesnya mudah dan sederhana, dengan
biaya yang terjangkau kamu bisa memilih Akseleran.
Lakukan
Pendanaan atau Pinjaman Usaha di Akseleran!
Platform
P2P Lending mempertemukan pemberi pinjaman (Lender)
dengan peminjam (Borrower). Lender
dapat mendanai borrower yang membutuhkan pinjaman, dan nantinya dapat menerima
kembali dana beserta bunga pinjaman. Akseleran adalah salah satu P2P Lending
berizin resmi OJK yang mempertemukan lender dengan UKM-UKM borrower yang
membutuhkan pinjaman untuk modal usaha, seperti pengerjaan proyek, pembelian
bahan baku, dan lain-lain.
Dengan memulai pendanaan sebagai Lender di P2P lending
Akseleran kamu dapat mulai melakukan pendanaan hanya dengan Rp 100 ribu dan
kamu bisa mendapatkan bunga rata-rata 18% hingga 21% per tahun. Khusus untuk
kamu pengguna baru dapat menggunakan kode referral BLOG100 untuk mendapatkan dana awal senilai Rp 100 ribu.
Sebagai contoh, jika kamu melakukan pendanaan di Akseleran per
bulan senilai Rp 1 juta dalam kurun waktu 12 bulan dengan bunga 21% per tahun.
Maka bunga yang kamu terima setelah 12 bulan senilai Rp 1.117.365. Lumayan
bukan? Karena itu, Akseleran memberikan kemudahan, rasa aman dan kelebihan
dalam pengembangan dana kamu.
Sebagai borrower di Akseleran kamu juga
dapat mengajukan pinjaman mencapai Rp 2 Miliar. Apabila usaha kamu memiliki
Invoice/PO/SPK/Kontrak kamu bisa gunakan dokumen dokumen tersebut sebagai
agunannya. Selain dokumen tersebut, persyaratan pengajuan lainnya di Akseleran
juga mudah seperti:
1.
Usaha kamu sudah berjalan selama
lebih dari 1 tahun dan berlokasi di wilayah Jabodetabek, Banten atau Bandung.
Apabila usaha kamu berlokasi di luar wilayah tersebut kamu tetap bisa
menggunakan layanan dari Akseleran jika pinjaman yang diajukan lebih dari 200
juta.
2.
Minimal pinjaman senilai Rp 75 juta
3.
Usaha kamu memiliki laba bersih di
1 tahun terakhir
4.
Usaha kamu memiliki rekening dan
dapat menyertakan rekening koran dalam 3 bulan terakhir
5. Mengisi
form dan memberikan dokumen pendukung dengan lengkap
Gunakan juga aplikasi Akseleran di Android atau iOS agar kamu
dapat memonitor hasil pendanaan maupun pengajuan kamu dengan lebih mudah.
Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006
atau email ke [email protected]