Masa lalu
bukan halangan untuk mendapatkan masa depan lebih baik. Berkaca dari sebuah
masa lalu, hikmah kehidupan bisa memberikan keteladanan masa sekarang. Meski
pernah mengalami masa sulit sebagai seorang pemulung, kisah Rama akan membuat
kita takjub bahwa ketulusan bisa membantu kehidupan orang lain. Orang-orang
yang mungkin merasa terbuang, sendirian dan terlantar. Yuk, kita mengambil
pelajaran dari perjuangan seorang Rama dalam merawat lansia dan orang terlantar
di Ponorogo ini!
Siapa sosok Rama dan sepak terjangnya
dalam mendirikan Panti Dhuafa Lansia Ponorogo?
Beberapa
waktu lalu, publik sempat viral dengan foto lansia yang tidur di atas coran
semen. Ternyata foto diambil dari Panti Dhuafa Lansia Ponorogo yang didirikan
oleh Rama, pria berusia 35 tahun yang pernah menjadi pemulung. Ada banyak respon dan komentar negatif
setelah foto-foto lansia tidur di atas coran semen viral tanpa melihat dan
bertanya kebenaran secara langsung.
Kebaikan hati
Rama yang membuat ia tulus dan ikhlas merawat para lansia dan orang terlantar
di sekitar Ponorogo. Bahkan ada banyak orang yang tinggal di Panti Dhuafa
Lansia berasal dari luar daerah. Tidak hanya orang yang tidak punya keluarga,
Rama tulus merawat orang-orang yang mengalami gangguan jiwa dan terlantar di
pinggir jalan. Kisah awal mula Rama mendirikan Panti Dhuafa tidak mudah dan
mengundang haru.
Pria yang
sudah berkeluarga ini, menjadi seorang pemulung sejak tahun 2004-2009. Dia
pernah merasakan pahit getir kehidupan saat hidup dalam kondisi pas-pasan.
Ternyata Tuhan memiliki rencana lain yang tak kalah indah saat Rama sukses
menjadi seorang pebisnis batu akik beberapa tahun lalu.
Dari
kesuksesan bisnis tersebut, Rama berinisiatif membeli tanah dan membangun rumah
untuk menampung orang-orang terlantar. Awalnya, orang yang terlantar dirawat di
rumah kontrakan di Cekok, Babadan sebelum memiliki lahan dan rumah sendiri di
Ngasinan, Jetis, Ponorogo.
Saat bisnis
akik tengah sepi, Rama harus memutar otak untuk mencari ladang penghasilan lain
karena ia bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan harian para lansia yang
jumlahnya cukup banyak. Kini Rama bisnis jual berbagai perlengkapan rumah
tangga dari bahan plastik. Ia juga aktif membuka donasi untuk orang-orang
ikhlas yang menyisihkan rejeki untuk kehidupan para lansia terlantar ini.
Perjuangan
Rama dibantu sang istri dan relawan dalam merawat lansia terlantar menjadi
sebuah kisah yang inspiratif. Pria yang tinggal di Jetis, Ponorogo
mengungkapkan bahwa Panti Dhuafa Lansia yang ia dirikan telah menjadi lembaga
binaan Dinsos-P3A Kabupaten Ponorogo. Tentu tangan-tangan orang baik ikut
memberikan kehidupan lebih layak kepada para lansia terlantar. Mereka juga
manusia yang memiliki perasaan dan hak untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Kebaikan yang bisa diberikan kepada
sang pendiri Panti Dhuafa Lansia Ponorogo
Kisah Rama
mungkin bisa memberikan hikmah kepada kita untuk selalu bersyukur atas nikmat
Allah SWT. Rejeki, sehat, sakit, dan maut merupakan takdir yang hanya diketahui
oleh Sang Pemberi Kehidupan. Namun, manusia wajib berusaha atau ikhtiar agar
memiliki proteksi diri yang aman dari segala risiko dengan produk asuransi syariah.
Asuransi syariah
Indonesia memiliki
fitur menarik, misalnya fitur wakaf yang memberikan kemudahan penyaluran donasi
dalam bentuk harta benda untuk kepentingan umat. Kita bisa mendapatkan banyak
pahala dari amal jariyah tanpa putus kelak. Lewat fitur menarik, kita bisa
turut serta membantu orang-orang yang membutuhkan.
Lewat campaign #AwaliDenganKebaikan, Allianz Syariah akan membantu
apresiasi perjuangan orang baik seperti Rama yang merawat para dhuafa, lansia
dan orang-orang terlantar. Kita bisa turut serta membantu memberikan
kebahagiaan pada orang lain, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar